Judul | : | Kamus Bahasa Balangin – Indonesia |
Penyusun | : | Adrean dan Dedy Ari Asfar |
Edisi/Cetakan | : | Juli 2019 |
Penerbit | : | Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat, Juli 2019 |
Kolasi | : | xxiv, 414 halaman; 21 x 14 cm |
ISBN | : | 978-602-73135-4-5 |
Bahasa Balangin merupakan salah satu bahasa daerah yang ada di Kalimantan Barat. Bahasa ini tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Kuala Behe, Air Besar, Meranti, dan Ngabang di Kabupaten Landak.
Bahasa Balangin terbilang bahasa minoritas dibandingkan bahasa-bahasa Dayak yang ada di Kalimantan Barat. Penutur bahasa ini hidup berdampingan di antara penutur bahasa Kanayatn sebagai bahasa mayoritas di Kabupaten Landak. Oleh karena itu, kawasan persebaran bahasa Balangin berada di antara penutur bahasa Kanayatn di kawasan pedalaman sekitar Kabupaten Landak. Bahasa Balangin mempunyai beberapa ciri yang unik dan terdapat beberapa variasi secara fonologis. Dapat dikatakan bahwa beda kampung, beda dusun, dan beda desa, ‘bisa jadi’ beda pulalah variasi-variasi fonologinya. Meskipun demikian, perbedaan varian tersebut tidak menjadi perbedaan yang sangat jauh dan fatal karena masing-masing penutur masih saling memahami.
Menyusun kamus bahasa daerah merupakan satu di antara bentuk kerja pendokumentasian bahasa agar bahasa yang dikumpulkan tersimpan secara apik dan dapat digunakan dengan mudah oleh masyarakat awam. Kamus daerah akan mengangkat khazanah dan muruah tamadun lokal komunitas bahasa etnik. Oleh karena itu, Kamus Bahasa Balangin- Indonesia merupakan satu di antara bentuk kerja nyata mengenalkan khazanah peradaban lokal masyarakat secara modern. Kekayaan kosakata masyarakat Balangin yang lazim digunakan untuk mengekspresikan dan mengomunikasikan pelbagai hal tentang kehidupan sehari-hari terekam dan tersusun sistematis dalam kamus. Kenyataan ini membuktikan bahwa penyusunan kamus Bahasa Balangin-Indonesia merupakan usaha mendokumentasikan bahasa dan budaya lokal Balangin dalam bentuk kosakata utama (lema) dan katakata turunannya (sublema) secara apik dan kemas.
Secara khusus kamus ini diperuntukkan bagi masyarakat Balangin yang ingin memahami bahasa Indonesia dalam bahasa Balangin. Kamus ini tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum Balangin, tetapi juga oleh pelajar-pelajar Balangin dalam praktik pembelajaran muatan lokal di sekolah. Selain itu, secara akademik Kamus Bahasa Balangin-Indonesia dihasilkan demi kepentingan ilmu pengetahuan dan pelestarian bahasa daerah agar dapat dijadikan rujukan oleh berbagai pihak. Dengan demikian, kamus bahasa Balangin ini menjadi usaha nyata dalam membina dan melestarikan ancaman kepunahan bahasa (endangered language) di Pulau Borneo.
Dalam proses penyusunan Kamus Bahasa Balangin- Indonesia kosakata bahasa Indonesia dari Kamus Besar Bahasa Indonesia dijadikan satu di antara acuan utama untuk diterjemahkan dan dicarikan padanan kata dalam bahasa Balangin. Selain itu, korpus sastra lisan pun dimanfaatkan untuk dijadikan lema dan memperkaya definisi kamus. Kosakata bidang budaya, lingkungan, hutan, ladang, sungai, binatang, buah-buahan, sayur-mayur, sastra, seni musik, dan ritual kepercayaan lokal menjadi prioritas utama dimunculkan. Oleh karena itu, kamus ini sangat bermanfaat bagi penutur Balangin masa sekarang yang sudah mulai jauh dari budaya dan ekologi sekitar mereka. Kamus ini juga bermanfaat bagi masyarakat luar untuk mengetahui konsep tradisional dan modern yang menjadi lingua franca sehari-hari penutur Balangin. Malahan, lema dan sublema dalam kamus dapat dipakai sebagai acuan untuk memahami orang Balangin dalam konteks sosial dan budaya masyarakatnya. (Sahroni)
Leave A Comment